Sabtu, 30 April 2016

Permata


Hai kau permata
Permata yang benar-benar permata
Permata yang selalu memancarkan gemerlip keindahan

Permata,
Kini malam yang biasanya terang mendadak gelap,
Mendadak gelap tanpa gemerlip pancaranmu,
Kini malam berubah gelap,
Gelap yang begitu gelap

Pemata
Kau anggap aku apa?
Sahabat?
Apa ini sahabat?
Sahabat atau tukang ojok?

Kau lukai micin yang tak ingin dilukai
Kau tampar micin yang tak ingin ditampar
Kau permalukan micin yang tak ingin dipermalukan

Permata
Kau gelapkan malam ini
Malam yang seharusnya menjadi malam yang penuh senyuman
Tapi apa?
Senyuman yang tercipta kau tutup dengan luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar